KJMU Dinilai Belum Maksimal Bantu Penerima yang Kuliah di PTS

Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dinilai belum maksimal membantu warga Jakarta kurang mampu untuk kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS).

Menurut Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Ima Mahdiah, bantuan yang diberikan KJMU terbilang cukup sedikit untuk membantu penerima manfaat yang kuliah PTS.

“Kalau KJMU dapatnya di negeri mungkin murah. Tapi kalau saya lihat listnya ada Binus, Universitas Trisakti, dan Universitas Tarumanagara itu biayanya masuknya saja sudah Rp 25 juta. Penerima DTKS mana yang bisa membayar di kampus yang bersangkutan?” ujar Ima dikutip dari laman resmi DPRD DKI Jakarta, Senin (18/3/2024).

Ima mengatakan, biaya uang gedung atau uang pangkal di universitas swasta tidak murah, tapi penerima manfaat KJMU hanya mendapat bantuan sebesar Rp 9 juta per semester.

Padahal, lanjut Ima, KJMU bertujuan menjamin kualitas pendidikan kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun mahasiswa PTS.

“Jadi sebenarnya regulasinya enggak jelas, harus diubah. Saya ingin kita kajian kayak KIP (Kartu Indonesia Pintar) yang Pemrintah Pusat, dimana itu tidak perlu bayar dulu DP-nya di kampus swasta dia sudah bisa diterima,” ujarnya.

Ima menyayangkan, regulasi yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta malah menyulitkan masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Oleh karena itu, Ima menyarankan adanya perubahan regulasi untuk KJMU demi mempermudah penerima manfaat yang kuliah di PTS.
“Kalau kayak gini akhirnya tidak bisa yang namanya daftar KJMU. Universitas Mercu Buana saja masuk itu Rp 20 juta,” ungkap dia.

“Kebetulan kampus-kampus itu adanya di Dapil saya jadi ini yang harus diperhatikan Pemprov DKI jangan bikin regulasi yang akhirnya menyulitkan orang untuk dapat KJMU,” tambah Ima.

Pada saat ini ada 14 kampus swasta yang sudah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, yakni Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Mercu Buana, dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Kemudian ada Universitas Multimedia Nusantara Jakarta, Universitas Nasional, Universitas Pancasila, Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, dan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. [Kompas.com]

*Image/Photo: beritajakarta.id