Warga Glodok Tolak Lapangan Dijadikan Puskesmas, Komisi E DPRD DKI Bakal Minta Penjelasan Dinkes

Komisi E DPRD DKI Jakarta berencana memanggil Dinas Kesehatan terkait pembangunan Puskesmas Glodok.

Anggota Komisi E dari Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah mengatakan, pemanggilan untuk meminta penjelasan mengenai duduk perkara adanya warga Glodok, Tamansari, Jakarta Barat yang menolak lapangan Kebon Torong di RW 01 dijadikan puskesmas.

Diketahui, Glodok merupakan satu dari 15 kelurahan di Jakarta yang belum memiliki puskesmas. Bahkan Puskesmas Kecamatannya pun kondisinya tidak layak.

Ima menjelaskan dari 5 RW di Glodok memang hanya lapangan Kebon Torong di Jalan Kemurnian Barat RT 13 RW 01 yang dinilai Sudin Kesehatan Jakarta Barat cocok dijadikan puskesmas.

Adapun lahan seluas 975 meter itu milik Pemprov DKI Jakarta.

“Dan lahan tersebut milik Pemprov DKI Jakarta sehingga bisa dipergunakan untuk kepentingan warga yang lebih besar yakni warga tidak mampu yang menggunakan BPJS sudah lama menginginkan adanya puskesmas di Glodok.

“Setahu saya perwakilan RT RW se Glodok sudah dikumpulkan di Kelurahan dan dijelaskan oleh Sudinkes Jakarta Barat bahkan sudah setuju dengan pembangunan puskesmas tersebut. Tapi sehari setelahnya dengan sekumpulan warga berbeda lagi pernyataannya. Ada apa?” kata Ima saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).

Ima mendapat info adanya warga yang menolak lapangan Kebon Torong dijadikan puskesmas lantaran mereka belum mendapat sosialisasi bahwa nantinya komisi E juga mendorong Pemprov DKI Jakarta membangun lapangan olahraga baru di wilayah RW 05 Glodok.

Bahkan soal lansia sekitar Kebon Torong, Puskesmas menyampaikan akan memonitor langsung kondisinya agar mereka tetap bisa berjemur.

“Jadi bukan serta merta Pemprov DKI memakai lapangan olahraga yang sudah ada.”

“Tetapi fungsi olahraga digeser ke fasum yang di wilayah RW 05 di belakang hotel Novotel dijadikan tempat olahraga pengganti,” ujar Ima.

“Pemprov dalam hal ini Sudin Kesehatan Jakbar tidak bisa bangun puskesmasnya di sana (belakang Novotel) karena aksesnya sempit juga termasuk lahan yang di wilayah Tangki, masih bersengketa info BPAD, dan tidak menyelesaikan masalah juga karena tetap Glodok tidak punya puskesmas berarti,” lanjutnya.

Sementara itu, Setiadi Indra selaku Ketua RT 11 RW 05, Glodok mengakui mendengar adanya warga yang menolak lapangan Kebon Torong dijadikan puskesmas.

Karena itu, pada Selasa (7/3/2023), pihak kelurahan Glodok mengundang warga dan tokoh masyarakat untuk membahas hal tersebut.

Disampaikan Setiadi, dalam rapat tersebut turut hadir wakil Camat Tamansari, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, kepala Puskesmas Tamansari serta Ima Mahdiah selaku anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang membidangi masalah kesehatan.

Dalam rapat itu, ujar Setiadi, disepakati bahwa warga nanti akan mendapat fasilitas olahraga pengganti dari lapangan Kebon Torong yakni di belakang hotel Novotel.

“Katanya mau dibangun lapangan baru di belakang Novotel itu seluas 600 meter.”

“Jadi ada ruangan tertutupnya untuk olahraga serta tempat terbuka buat yang mau aktivitas di luar,” ujar Setiadi.

Setiadi sendiri setuju jika lapangan Kebon Torong dijadikan puskesmas asalkan Pemprov DKI benar merealiasikan lapangan pengganti di belakang Novotel.

Pasalnya, ia menyebut mayoritas warga Glodok memang menginginkan ada puskesmas di wilayah tersebut.

Terlebih, selama ini dia menyebut lapangan Kebon Torong tak bisa digunakan oleh seluruh warga Glodok.

Kata dia, biasanya lapangan Kebon Torong digunakan untuk kegiatan senam taichi yang diikuti bukan warga Glodok.

“Di lapangan Kebon Torong itu memang udah lama jadi kegiatan senam taichi, tapi kebanyakan itu bukan warga Glodok.”

“Kita yang warga Glodok malah enggak bisa pakai itu lapangan, padahal kan itu punya Pemda tapi terkesan ada yang menguasai,” papar Setiadi.

Setelah rapat pada Selasa lalu, Setiadi kemudian mendapat kabar bahwa ada pertemuan pada Rabu (8/3/2023) yang menyebut warga Glodok sepakat menolak pembangunan Puskesmas.

“Saya gatau ada pertemuan di hari Rabu itu, karena saya hadir di hari Selasa yang memang undangan resmi dari kelurahan. Kalau yang Rabu gatau itu siapa yang ngadain dan siapa aja yang bilang menolak,” ujarnya.

Setiadi pun akan menghubungi Ketua RW 01 Glodok untuk menanyakan siapa warga yang dalam pertemuan di hari Rabu menolak pembangunan puskesmas di lapangan Kebon Torong.

“Karena jangan-jangan warga itu menolak karena belum diberitahu kalau mau ada lapangan pengganti yang dibangun di belakang Novotel,” ujar Setiadi. [Tribunnews.com]