PDIP DKI Kritik Pj Gubernur DKI Heru Budi: Kini Tak Pernah Respons Aduan Warga

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengkritisi kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Menurut Ima, sejak beberapa bulan terakhir, kepemimpinan Heru Budi di Jakarta menurun drastis.

Yang paling dirasakan Ima yakni tak responsifnya Heru Budi untuk menindaklanjuti aduan warga.

“Saya sering mendapat laporan bahwa Pj Gubernur sejak beberapa bulan terakhir ini tidak pernah merespons keluhan warga,” kata Ima, Senin (15/1/2024).

Terkait tak responsifnya Heru Budi juga dirasakan Ima selaku legislator yang menjembatani antara warga dan Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu membuat komunikasi untuk menyelesaikan persoalan di warga menjadi terhambat.

“Sebelumnya banyak pejabat Pemprov DKI mendapatkan kritik dari saya atau anggota DPRD lainnya tetapi tetap merespons,” ujar Ima.

Ramai-Ramai Kritik Heru Budi
Sebelumnya, Heru Budi juga ramai dikritik sejumlah Anggota DPRD DKI terkait terpampangnya wajah dia dalam bentuk stiker di Halte Transjakarta.

Dalam stiker itu bertuliskan “Pilihan Cerdas, Pemilu Aman, Indonesia Kuat”.

Yang dipersoalkan para netizen adalah turut terpampangnya wajah Heru Budi yang cukup besar dalam stiker tersebut.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) menyebut stiker tersebut bagian dari kampanye terselubung jelang Pilkada DKI 2024.

Terlebih, Heru Budi juga disebut-sebut sebagai salah satu calon yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Pak Heru itu kan salah satu kandidat untuk menjadi Gubernur Jakarta yang pemilihannya tahun ini. Beberapa pihak menjagokannya sebagai Cagub DKI Jakarta. Jadi selayaknya tidak perlu lah ikut-ikutan kampanye, karena memang belum masanya kampanye Pilkada,” kata dia, Jumat (12/1/2024).

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi Partai Gerindra Rani Mauliani, meminta stiker dan spanduk imbauan pemilu damai bergambar Heru Budi segera dicopot.

Menurutnya, ini perlu dilakukan untuk mengakhiri polemik yang belakangan ini muncul.

“Saran saya mungkin sebaiknya imbauan tersebut lebih arif dan bijaksana lagi dalam packaging (pengemasan) penyampaiannya,” ucap Rani, Sabtu (14/1/2024). [Tribunnews.com]