Prihatin Temuan Gizi Buruk, Ima Singgung Anggaran Kesehatan

Anggota DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah prihatin dengan adanya temuan bayi gizi buruk di Ibu Kota. 

Sebagai anggota Komisi E, Ima tahu betul Jakarta memiliki anggaran besar untuk urusan kesehatan

Bagi dia, seharusnya sudah tidak ada lagi kasus stunting di Jakarta.

“Tentu ini memprihatinkan. Di Jakarta seharusnya sudah tidak ada lagi kasus stunting dan gizi buruk lagi dengan anggaran yang sudah sangat besar,” kata Ima seperti yang dikutip melalui laman tribun, Jumat (6/1).

Adannya temuan 19 anak di wilayah Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang alami gizi buruk, Ima mendorong tiap puskesmas di Jakarta untuk jemput bola mengecek apakah ada kasus serupa yang belum tercatat.

“Saya mendorong tiap puskesmas untuk mendorong upaya promotif preventif untuk menjemput bola agar kasus serupa tidak terjadi kembali,” kata Ima. 

Untuk diketahui, melansir Warta Kota, hasil identifikasi sepanjang bulan September 2022 ada 19 balita yang tinggal di Pejaten Barat, Pasar Minggu, menderita gizi buruk.

Dari 19 anak yang alami gizi buruk itu, satu di antaranya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit di Jakarta Selatan

“Itu hasil identifikasi pada bulan September 2022. Total itu ada 19 balita yang menderita gizi buruk,” ujar Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar.

Asep juga menegaskan, penyebab satu balita yang meninggal dunia itu diduga bukan hanya gizi buruk yang dideritanya, melainkan disebabkan juga oleh penyakit penyerta.

“Yang meninggal dunia satu meninggal karena penyakit penyerta atau penyakit lain.

Asep mengatakan, sejumlah balita di Pejaten Barat yang mengalami gizi buruk telah ditangani oleh puskesmas Pejaten Timur melalui program penanganan yang dilakukan setiap hari Selasa sejak 4 Oktober 2022.

Program itu dengan mendatangkan dokter anak dan spesialis gizi untuk memeriksa sejumlah anak yang menderita gizi buruk.

Bahkan, lanjut Asep, beberapa anak yang menderita gizi buruk hingga harus mendapatkan penanganan medis secara serius juga dirujuk ke rumah sakit.

“Sisa 18 kita terus laksanakan program kita sampai bulan Desember kemarin, akhir tanggal 27 hari Selasa, karena pertemuan setiap hari Selasa dan alhamdulillah mereka pada baik sekarang,” katanya. [Gesuri.id]