Viral Siswa SMAN 6 Jakarta Diplonco Alumni, DPRD DKI Minta Pelaku Diproses Hukum

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengecam aksi perploncoan yang dilakukan para alumni kepada 25 pelajar SMAN 6 Jakarta.

Diketahui, aksi perpeloncoan yang dilakukan para alumni SMAN 6 Jakarta itu viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat dua pelajar yang tengah adu jotos hingga jaket salah satu dari mereka robek.

Sedangkan puluhan pelajar lainnya tampak berbaris dengan posisi tiarap dan bertelanjang dada di pinggir jalan.

Sementara itu, sejumlah pemuda diduga alumni SMAN 6 duduk di depan para pelajar yang sedang tiarap.

“Tarik, tarik. Algojo gue mana algojo gue,” kata seseorang dalam video tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Jalan H Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

Minta Alumni Diproses Hukum
Ima yang di komisinya turut membidangi mengenai pendidikan meminta agar para alumni SMAN 6 Jakarta untuk diproses secara hukum.

“Oknum alumni SMA 6 Jakarta yang terlibat harus ditindak oleh pihak berwajib agar jera dan tidak ada lagi perpeloncoan di tiap tahunnya,” kata Ima saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).

Ima menegaskan sudah seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman tanpa adanya tin

Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk seluruh murid,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, pihaknya telah mengamankan lima orang.

Dua di antaranya merupakan alumni yang menggelar perploncoan tersebut.

“Dua orang memang terlibat, status alumni dan terlibat dalam kegiatan atau penyelenggaran kegiatan tersebut. Sedangkan tiga lagi adalah warga yang kebetulan melintas dan berada di lokasi serta terekam oleh video yang beredar,” ujar Nazirwan.

Ironisnya, perpeloncoan di SMAN 6 Jakarta sudah menjadi tradisi.

“Dari video yang beredar, kita lihat di situ ada kegiatan yang sifatnya adu fisik ya. Tetapi setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan tersebut sifatnya tradisi,” kata Nazirwan.

Salah satu kegiatan dalam perploncoan tersebut yaitu duel fisik antara dua pelajar untuk memperebutkan jaket almamater.

Pelajar yang kalah saat duel fisik akan mendapat hukuman.

“Bagi yang kalah atau bagi yang tidak berhasil mengambil (jaket almamater) itu akan kena tamparan,” kata Nazirwan.

Selain itu, lanjut Nazirwan, pelajar yang kalah duel juga dihukum dengan diolesi balsem di punggungnya.

“Kemudian ada juga sanksinya adalah berupa dioleskan balsem, termasuk ada BonCabe yang bisa dioleskan ke punggung bagi mereka yang dinyatakan kalah,” ujarnya. [Tribunnews.com]