Ima Mahdiah, Bermula dari Tugas Kuliah hingga Gali Pengalaman Bersama Ahok

Ima Mahdiah, sosok perempuan pendatang baru yang berhasil duduk sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Periode 2019-2024.

Ima adalah memperoleh suara tertinggi yakni 30.591 di Daerah Pemilihan (Dapil) 10 yang meliputi Kecamatan Palmerah, Tamansari, Grogol, Petamburan, Kebon Jeruk, dan Kembangan.

Bermula pada saat menjadi mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di Universitas Paramadina, Ima kesulitan mencari anggota DPR RI yang mau dijadikan narasumber untuk tugas kuliahnya. Bahkan tak ada satu pun yang merespon.

Setelah menanti lama, akhirnya ia mengikuti saran temannya untuk menghubungi salah satu anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Basuki Tjahaja Purnama yang populer dipanggil Ahok.

“Waktu itu tahun 2010, saya masih semester 1 di jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Saya mendapat tugas mengikuti keseharian anggota DPR,” ujar dia.

Awalnya, Ima mengaku tak terlalu senang karena sosok Ahok belum terlalu dikenal banyak orang. Namun rasa pesimistisnya berubah saat melihat Ahok bersuara paling lantang saat pembahasan pengadaan e-KTP yang sedang bergulir di Komisi II DPR RI.

Kekagumannya semakin bertambah saat ia mengikuti Ahok turun langsung menemui konstituennya di Belitung saat Reses. “Lima hari mengikuti Pak Ahok di Dapil (daerah pemilihan)nya, saya benar-benar kewalahan. Setiap hari dari pagi sampai tengah malam tak pernah berhenti menemui warga,” kata Ima.

Meski tugas kuliahnya sudah rampung, perempuan kelahiran Jakarta 23 Juni 1991 ini tetap menjalin komunikasi dengan Ahok. Bahkan Ima juga menjadi relawan saat Ahok maju sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2012. Alhasil setelah itu Ima diajak sebagai stafnya.

Pengalaman bersama Ahok akhirnya mengantar Ima maju sebagai Caleg (calon legislatif) DPRD DKI di Pileg Tahun 2019. “Saya bersyukur pernah digembleng dari saya awal kuliah sampai saat ini,” tandas dia. [dprd-dkijakartaprov.go.id]